Mohon maaf, kelanjoetan posting daripada ini BLOG dilanjoetken ke:

http://pattiro.net/blog/

digaboengken dengan daripada kita poenya Perpustakaan Pattiro

Silahkan berkoenjoeng!
untuk registrasi kontributor silahkan hoeboengi andymse@gmail.com
Terimakasih...

Candi Borobudur : Dari Magelang Untuk Dunia

Siapapun sudah mengetahui tentang Candi Borobudur. Sebuah candi yang berdiri disebuah kawasan yang sekarang ini masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah, adalah sebuah bangunan suci agama Budha yang dibangun pada masa Mataram Kuno dibawah pemerintahan Dinasti Syailendra. Berdasarkan atas tulisan yang terdapat pada “kaki” tertutup dari Candi Borobudur yang berbentuk huruf Jawa kuno yang berasal dari huruf pallawa, diperkirakan tahun berdirinya candi tersebut pada tahun 850 Masehi

Candi Borobudur terdiri dari 2 juta bongkah batu, sebagian merupakan dinding-dinding berupa relief yang mengisahkan ajaran Budha Mahayana. Candi tersebut berukuran sisi-sisinya 123 M, sedang tingginya termasuk puncak stupa yang sudah tidak ada karena disambar petir 42 M, yang ada sekarang tingginya tinggal 31,5 M. [.... baca selanjutnya...]



Borobudur tidak memiliki ruang-ruang yang dulunya dipakai sebagai tempat memuja seperti candi-candi lainnya. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit, kedua tepinya dibatasi oleh dinding candi, mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Dari satu tingkat lainnya di empat penjuru terdapat pintu gerbang masuk ke tingkat lainnya melalui tangga. Di lorong-lorong inilah para umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Upacara itu disebut pradaksima.
Bahwa Candi Borobudur itu hakekatnya merupakan “tiruan” dari alam semsta yang menurut ajaran Buddha terdiri atas 3 bagian besar, yaitu: (1). Kamadhatu; (2). Rupadhatu; dan (3). Arupadhatu.

Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau nafsu (keinginan) yang rendah, yaitu dunia manusia biasa seperti dunia kita ini. Rupadhatu, yaitu dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari ikatan nafsu, tetapi maish terikat oleh rupa dan bentuk, yaitu dunianya orang suci dan merupakan “alam antara” yang memisahkan “alam bawah” (kamadhatu) dengan “alam atas” (arupadhatu). Arupadhatu, yaitu “alam atas” atau nirwana, tempat para Buddha bersemayam, dimana kebebasan mutlak telah tercapai, bebas dari keinginan dan bebas dari ikatan bentuk dan rupa. Karena itu bagian Arupadhatu itu digambarkan polos, tidak ber-relief.

Disamping itu, ada permainan angka-angka yang mengagumkan di candi Borobudur. Jumlah stupa di tingkat Arupadhatu (stupa puncak tidak di hitung) adalah: 32, 24, 16 yang memiliki perbandingan yang teratur, yaitu 4:3:2, dan semuanya habis dibagi 8. Ukuran tinggi stupa di tiga tingkat tsb. Adalah: 1,9m; 1,8m; masing-masing bebeda 10 cm. Begitu juga diameter dari stupa-stupa tersebut, mempunyai ukuran tepat sama pula dengan tingginya : 1,9m; 1,8m; 1,7m. Beberapa bilangan di borobudur, bila dijumlahkan angka-angkanya akan berakhir menjadi angka 1 kembali. Diduga bahwa itu memang dibuat demikian yang dapat ditafsirkan : angka 1 melambangkan ke-Esa-an Sang Adhi Buddha.

Jumlah tingkatan Borobudur adalah 10, angka-angka dalam 10 bila dijumlahkan hasilnya : 1 + 0 = 1. Jumlah stupa di Arupadhatu yang didalamnya ada patung-patungnya ada : 32 + 24 + 16 + 1 = 73, angka 73 bila dijumlahkan hasilnya: 10 dan seperti diatas 1 + 0 = 10. Jumlah patung-patung di Borobudur seluruhnya ada 505 buah. Bila angka-angka didalamnya dijumlahkan, hasilnya 5 + 0 + 5 = 10 dan juga seperti diatas 1 + 0 = 1.
Sang Adhi Buddha dalam agama Buddha Mahaya tidak saja dianggap sebagai Buddha tertinggi, tetapi juga dianggap sebagai Asal dari segala Asal, dan juga asal dari keenam Dhyani Buddha, karenanya ia disebut sebagai “Yang Maha Esa”.

Demikianlah keindahan Borobudur sebagai yang terlihat dan yang terasakan, mengandung filsafat tinggi seperti yang tersimpan dalam sanubari bangsa Indonesia.[*]

Dan mereka inilah yang telah merasakan dan melihat-nya...


selanjutnya...

Pertemuan Direktur PATTIRO, Besar dan Bahagia Bersama II

Salam bahagia semua!

Kita berkumpul kali ini Selasa-Rabu, 27-28 Mei 2008 adalah untuk sang BAHAGIA itu. Seperti tema pertemuan kita "Besar dan Bahagia Bersama II", kedua setelah yang pertama kali dilaksanakan pada Juli tahun 2007 lalu. Dan secara kebetulan juga dilaksanakan bersamaan dengan ulang tahun Pak Syahrir Wahab (ketua Yayasan PATTIRO).

Pertemuan ini dihadiri oleh :
1. Rohidin Sudarno, sebagai OC acara
2. Fitri Muslih, sebagai OC dan juga Acting Direktur PATTIRO Banten
3. M. Saifullah (Cecep), Direktur PATTIRO Gresik
4. Aminuddin, Direktur PATTIRO Pekalongan
5. Arifin, Direktur PATTIRO Sekolah Rakyat, Kendal
6. Adwin Sutte, Direktur PATTIRO Jeka, Jeneponto
7. Asiswanto Darsono, Perwakilan dari PATTIRO Malang
8. Dini Mentari, Direktur Eksekutif PATTIRO
9. Ilham Cendekia, Direktur Pengembangan Program PATTIRO
10.Yulius Hendra, sebagai Fasilitator Pertemuan
11.Wawanuddin, Perwakilan PATTIRO Tangerang
12.Agus Dadan, Perwakilan PATTIRO Banten/Lebak
13.Alif Basuki, Direktur PATTIRO Solo
14.Patchurrohman, Direktur PATTIRO Serang
15. Syahrir Wahab, Ketua Yayasan PATTIRO

Indahnya berkumpul, berbagi ide-berjuang memebuatnya jadi nyata demi sang BAHAGIA!
Cerita isi meeting di publish OC - Roi atau Fitria di mailing list.

Berikut cuplikan dalam beberapa foto (hari pertama) :
























selanjutnya...

Lokakarya keterlibatan warga dan tata pemerintahan yang partisipatif

Lokakarya " keterlibatan warga dan tata pemerintahan yang partisipatif : Tantangan dan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan publik di tingkat daerah" diselenggarakan oleh LGSP, Hotel Intercontinental MidPlaza, Sudirman Jakarta Pusat.

dikirim oleh Alfan

Dear all,

Selama 3 hari ( tanggal 06-08 mei 2008) saya menghadiri lokakarya dengan tema " keterlibatan warga dan tata pemerintahan yang partisipatif : Tantangan dan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan publik di tingkat daerah" yang diselenggarakan oleh LGSP.di Hotel Intercontinental MidPlaza, Sudirman JakPus

Tujuan:

Untuk memahami lebih lanjut dinamika partisipasi masyarakat warga dalam tata pemerntahan daerah di Indonesia, khususnya kaitannya dengan pelayanan publik.

Fokus :

Kegiatan ini menekankan dan berbagi segala upaya yang telah dilakukan baik oleh mitra masyarakat warga LGSP maupun lembaga donor lainnya untuk meningkatkan penyediaan pelayanan publik serta berbagai peran yang dimainkan oleh warga dalam penyediaan pelayanan publik: sebagai Klien, sebagai warga yang mengadvokasi perbaikan dan sebagai penduduk yang sama-sama menyediakan pelayanan publik.

Hari 1

Pembukaan dan Peluncuran 3 buku terbitan LGSP 1. MEMBANGUN PARTISIPASI WARGA DALAM TATA PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA ; praktik, kebijakan dan Ageda 2. PARTISIPASI ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN : panduan fasilitator 3. Citizen report Card : panduan monitoring pelayanan publik berbasis masyarakat

(yang berminat mengkopy bahan materi lokakarya dan buku tersedia di Pattiro...hub Alfan)

Rapat Pleno 1 : Diskusi panel " Tren dan Praktek Baru keterlibatan warga dalam tata pemerintahan daerah" dalam panel ini pemaparan pengalaman international dan tren-tren baru di bidang partisipasi publik.pembicara: Derick Brinkerhoff dari RTI International USA, Jesse Roberdo ( walikota Nagan City, Filipina)

Rapat Pleno 2 membahas " peran warga dalam pelayanan publik di Indonesia" para praktisi dan peneliti memeparkan praktek-praktek yang baik dan penelitian saat initentang hubungan warga masyarakat dan pemerintah di indonesia... khususnya berkaitan dengan pelayanan publik..

Pembicara: H. Soekirman (wakil bupati Serdang Bergadai), Dr.Hetifah Sj.saifudian B-Trust Bandung, Karrie Mclauglin LGSP

Hari ke 2 dan ke 3 mencakup beberapa lokakarya paralel.

Tujuan: membagikan dan mendiskusikan berbagai pendekatan yang melibatkan warga dalam peningkatan pelayanan publik dan praktek yan digunakan pemerintah untuk melibatkan warga dalam pengadaan pelayanan publik.

Peserta dibagi menjadi tiga kelompok

Kelompok 1. keterlibatan warga dalam pelayanan publik

Kelompok melihat hubungan langsung antara warga dan penyedia pelayanan publik baik keterlibatan publik dengan lembaga pemerintah sebagai sesama penydia publik atau organisasi masyarakat daerah yang terlibat dalam fungsi pengawasan.

Studi kasus :

Citizen charter di Jawa Barat. Citizen Report Card di Sulawesi Selatan, Forum untuk perbaikan pelayanan oleh banyak pemangku kepentingan di Jawa Timur dan peningkatan pelayanan publik dan pemberantasan korupsi di aceh

Kelompok 2. keterlibatan warga dalam perencanaan dan penganggaran

Kelompok berfokus pada partisipasi warga dalam perencanaan dan siklus anggaran serta kapasitas mereka untuk mempengaruhi alokasi anggaran untuk pelayanan publik.

studi kasus:

Town hall meeting jawa timur dan jawa tengah, Penelusuran yang partisipatif di Sulsel dan komisi Transparansi dan partisipasi di Lebak, jawa Barat

Kelompok 3. Anggaran dan Advokasi kebijakan

Kelompok berfokus pada lobi langsung dan kegiatan advokasi oleh kelompok masyarakat warga untuk memastikan dana yang memadai dialokasikan untuk pelayanan publik yang mendasar , dan bahwa mutu pelayanan publik memenuh standard yang telah disepakati.

studi kasus:

Pengembangan ekonomi di Jawa Tengah, pakta Integritas di sumatera Barat, Gender dan Advokasi yang berpihak pada kaum miskin serta advokasi anggaran masyarakat di SUMUT

Tiap lokakarya memulai dengan tiga studi kasus dari praktek-praktek yang telah di uji dilapangan kemudian dilanjutkan dengan diskusi umum yang difasilitasi untuk menarik pelajaran penting kelompok kerja yang lebih kecil akan dipecah untuk berdiskusi dan menyusun laporan untuk pleno akhir tentang

a. kondisi dimana praktek partisipasi sukses

b. model untuk keberlangsungan praktek ini setelah project donor selesai

c. jenis kerangka kebijakan dan kebijakan publik yang selanjutnya akan mendukung praktek ini.

Setelah sehari penuh lokakarya pertama, ketiga kelompok melaporkan kembali kepada pleno konferensi. fokus pemamparan adalah Lesson Leaned dalam mengimplementasikan berbagai pendekatan yang berbasis warga untuk meningkatkan pelayanan publik dan bagaimana pemdekatan tersebut dapat berlanjut... .

Agenda untuk hari terakhir membahas seputar diskusi kelompom fokus daerah untuk membagun komitmen bersama diantara para pejabat pemerintah, DPRD dan aktivis masyarakat warga dari tiap propensi, mengenai:

1. RTL

2. Rekomendasi kepada LGSP mengenai kegiatan program untuk mendukung tindak lanjut tersebut

3. saran-saran untuk reformasi kebijakan ( misal berkaitan dengan revisi UU no 32/2004 dan no.8/1985 yang sedang berjalan dan PP kebebasan Informasi)


SOFT COPY HASIL LOKAKARYA TERMASUK RTL TIDAK BISA DI COPY LANGSUNG DI ARENA ACARA AKAN TETAPI AKAN DI KIRIM LEWAT EMAIL MASING-MASING PESERTA....

JADI KALO UDAH DI KIRIM NTAR AKU MASUKIN MAILIST DEH.....

begitulah adanya.....

terimaksih

regards

selanjutnya...

Penghuni Baru PATTIRO sejak 09-05-2008




Perkenalkan penghuni baru PATTIRO Avanza B 1121 TH, adalah hadiah ulang tahun PATTIRO KE-9.
Semoga memperlancar gerak kita...

Semangat!!!

selanjutnya...

rancangan pw 2007

DRAFT FINAL
RANCANGAN
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA
NOMOR ….. TAHUN 2007
TENTANG
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN DAN
MONITORING EVALUASI APBD KOTA SURAKARTA
WALIKOTA SURAKARTA
Menimbang :
1. bahwa dalam rangka mewujudkan tata laksana dan tata kelola pemerintahan yang baik, maka partisipasi masyarakat ini merupakan hak dan kewajiban yang dimiliki dan harus dilaksanakan;
2. bahwa agar terwujudnya konsistensi dan akomodasi hasil-hasil perencanaan masyarakat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka diperlukan adanya partisipasi masyarakat dalam penyusunan, monitoring dan evaluasi APBD;
3. bahwa Musrenbangkot Kota Solo 2007 telah merekomendasikan keterlibatan masyarakat dalam Tim Monitoring Evaluasi APBD yang bertujuan untuk melihat tingkat konsistensi dan akomodasi hasil-hasil Musrenbang dengan APBD;
4. bahwa untuk menjalankan butir a, b, dan c tersebut di atas dan sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maka diperlukan adanya Mekanisme Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan dan Monitoring Evaluasi APBD;
5. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut angka 1, 2, 3 dan 4 maka perlu ditetapkan Peraturan Walikota.

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakkarta;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Kewengangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001 tentang Visi dan Misi Kota Surakarta(Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2001 Nomor 24 Seri D Nomor 20);
13. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 5 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2004 Nomor 9 Seri A Nomor 5);

Memperhatikan :
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN DAN MONITORING EVALUASI APBD KOTA SURAKARTA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :
1) Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Surakarta;
2) Walikota adalah Walikota Surakarta;
3) Mekanisme (prosedur) adalah suatu urutan proses dan tata cara yang harus ditempuh dalam rangka menyusun Rencana dan Anggaran Daerah;
4) Kegiatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah kegiatan pemerintahan daerah berupa perencanaan dan penganggaran untuk menghasilkan dokumen perencanaan dan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan daerah serta pembangunan untuk jangka waktu satu tahun anggaran;
5) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan daerah, arah kebijakan keuangan daerah dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, dan disertai rencana kerja;
6) Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun;
7) Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut (RKA-SKPD) adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD;
8) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan peraturan daerah;
9) Masyarakat adalah orang per orang, anggota masyarakat, kelompok masyarakat, yang bersifat sosiologis, fungsional, serta badan hukum yang ada dan berdomisili di Kota Surakarta;
10) Partisipasi Masyarakat adalah keikusertaan aktif warga atau kelompok masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, perumusan , pelaksanaan dan pengawasan kebijakan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat;
11) Konsultasi Publik adalah pengumpulan persepsi pemangku kepentingan (stakeholder) atas kinerja unit manajemen.
12) Monitoring adalah pemantauan pelaksanaan yang dilakukan terus-menerus untuk mengetahui kemajuan hasil-hasil yang dicapai dikaitkan dengan pencapaian target kinerja yang ditetapkan; dan
13) Evaluasi adalah penilaian kinerja pelaksanaan yang dilakukan secara periodik (triwulanan, semesteran, dan tahunan) untuk menganalisis kemajuan pencapaian target dan pelaksanaan setiap diktum peraturan ini dikaitkan dengan pencapaian pembangunan secara keseluruhan;
14) Tim Anggaran Publik Kota Surakarta adalah tim yang diusulkan dan dibentuk dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota (Musrenbangkot), ditetapkan dengan Keputusan Walikota, yang mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan keterlibatan masyarakat dalam rangka kebijakan penyusunan dan monitoring evaluasi APBD yang anggotanya terdiri dari unsur perwakilan delegasi Musrenbangkot, SKPD perencanaan, dan SKPD keuangan sesuai dengan kebutuhan;
15) Konsultasi Publik Validasi RAPBD adalah konsultasi publik untuk mewujudkan keterpaduan RKPD dengan RKA-SKPD sebagai acuan penyusunan RAPBD;
16) Monitoring dan evaluasi (MONEV) APBD adalah monitoring dan evaluasi kinerja perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
1) Partisipasi masyarakat dalam penyusunan dan monitoring evaluasi APBD dilaksanakan melalui suatu rangkaian kegiatan secara bertahap antara delegasi masyarakat dengan para pemangku kepentingan dalam penyusunan dan pelaksanaan APBD.
2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi ;
1. Perumusan dan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD); dan
2. Monitoring Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
BAB III
MEKANISME
Pasal 3
Mekanisme yang dimaksud dalam peraturan ini meliputi :
1) Mekanisme sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat (2) angka 1 dilaksanakan dalam bentuk Konsultasi Publik Validasi RAPBD.
2) Mekanisme sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat (2) angka 2 dilaksanakan dalam bentuk Monitoring Evaluasi APBD.
Pasal 4
1) Pelaksana forum sebagaimana dimaksud pasal 3 adalah Tim Anggaran Publik (TAP) Kota Surakarta, yang beranggotakan perwakilan masyarakat dari delegasi Musrenbangkot.
2) Keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) diupayakan 30% dari unsur perempuan.
3) Masa kerja Tim Anggaran Publik Kota Surakarta 2 (dua) tahun.
4) Keanggotaan Tim Anggaran Publik Kota Surakarta diusulkan dan disetujui dalam Musrenbangkot, yang ditetapkan dalam Keputusan Walikota.
BAB IV
PELAKSANAAN
Bagian Pertama
Konsultasi Publik Validasi RAPBD
Pasal 5
1) Konsultasi Publik Validasi RAPBD bertujuan untuk melakukan verifikasi dan validasi terhadap keterpaduan, konsistensi, dan kesinambungan antara RKPD dan RKA-SKPD.
2) Konsultasi Publik Validasi RAPBD sebagai wadah konsultasi antara masyarakat dengan Panitia Anggaran (Panggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tentang Rancangan APBD.
3) Konsultasi Publik Validasi RAPBD diadakan selambat-lambatnya 4 (empat) hari sebelum Sidang Pembahasan RAPBD dilakukan.
4) Konsultasi Publik Validasi RAPBD dapat memberikan usulan dan rekomendasi serta sebagai acuan pada sidang pembahasan RAPBD dan penetapan APBD.
Bagian Kedua
Monitoring Evaluasi APBD
Pasal 6
1) Monitoring evaluasi dilaksanakan terhadap kegiatan perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan APBD.
2) Monitoring evaluasi APBD bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi kinerja APBD antara proses perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan APBD, yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi kebijakan, program kegiatan pembangunan, indikator kinerja dan kelompok sasaran, serta pagu indikatif.
3) Tatacara pelaksanaan Monitoring Evaluasi dilakukan melalui tahapan;
1. Rapat Koordinasi perumusan dan pemetaan masalah, dan solusi;
2. Penyampaian hasil koordinasi kepada instansi dan stakeholder terkait;
3. Konsultasi Publik;
4. Sosialisasi, publikasi dan penyebarluasan informasi Monitoring Evaluasi;
5. Pelaporan Kerja
4) Monitoring evaluasi dilakukan secara periodik (triwulanan, semesteran, dan tahunan).
5) Monitoring Evaluasi Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dijabarkan dalam bentuk Dokumen Realisasi APBD untuk jangka waktu satu tahunan.
BAB V
PEMBIAYAAN
TIM ANGGARAN PUBLIK KOTA SURAKARTA, KONSULTASI PUBLIK VALIDASI RAPBD DAN MONITORING EVALUASI APBD
Pasal 7
Tim Anggaran Publik Kota Surakarta, Konsultasi Publik Validasi RAPBD dan Monitoring Evaluasi APBD dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta.
BAB VI
PELAPORAN DAN INFORMASI
Pasal 8
1) Tim Anggaran Publik Kota Surakarta wajib melaporkan hasil-hasil Konsultasi Publik Validasi RAPBD, dan Monitoring Evaluasi APBD kepada Walikota Surakarta melalui Bapeda dengan tembusan SKPD dan DPRD selambat-lambatnya 14 hari setelah pelaksanaan kegiatan.
2) Tim Anggaran Publik Kota Surakarta menginformasikan dan mempublikasikan hasil-hasil Konsultasi Publik Validasi RAPBD dan Monitoring Evaluasi APBD yang telah ditetapkan Walikota kepada SKPD, DPRD, dan masyarakat selambat-lambatnya 7 hari setelah penetapan.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 9
1) Untuk memperoleh kebulatan hubungan yang menyeluruh, maka mekanisme sebagaimana dimaksud pada pasal 3 dan 4 , diuraikan dalam 1 (satu) eksemplar buku pedoman yang merupakan lampiran yang tak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini;
2) Buku tersebut secara garis besar berisi tiga bagian utama yaitu :
BAGIAN I (SATU) : KELEMBAGAAN TIM ANGGARAN PUBLIK KOTA SURAKARTA
BAGIAN II (KEDUA) : TATA CARA KONSULTASI PUBLIK VALIDASI RAPBD
BAGIAN III (KETIGA): TATA CARA MONITORING EVALUASI APBD
Pasal 10
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini akan diatur kemudian.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal difetapkan dan agar setiap orang memerintahkan Pengundangan Peraturan ini dengan penempatan dalam Berita Daerah Kota Surakarta.
Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal : ………..2007
WALIKOTA SURAKARTA

Ir. JOKO WIDODO

Diundangkan di Surakarta
Pada tanggal…………. 2007
Sekretaris Daerah Kota Surakarta

Drs. QOMARUDDIN,MM
NIP. 500 043 090
BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR ..

selanjutnya...

buku dan modul training

Buku Our Money Our Responsibility (Versi Cetak Terjemahan Bahasa Indonesia) dan
Modul Training Advokasi Anggaran (English Version)

bisa didownload di Perpustakaan Pattiro.

Mohon maaf, berhubung ada kebingungan atas file yang dikirim ke email admin, urutan isi buku Our Money, Our Responsibility -Uang Kami Tanggung Jawab Kami-, pada posting sebelumnya keliru. Urutan yang benar bisa dilihat pada versi cetak.

Semoga bermanfaat!

selanjutnya...

buku: our money our responsibility

Ada Buku:

“Our Money, Our Responsibility: A Citizens’ Guide to Monitoring Government Expenditures”

dari

International Budget Project (IBP)

Siapa mau????

Tenang... tenang... yang belum lancar berbahasa Inggris jangan panik...
Versi bahasa Indonesia-nya sudah ada. Ini hasil terjemahan para Sahabat Pattiro.
------------------------------------------


Isi buku terdiri dari: (klik pada judul berwarna merah untuk ndownload).
Jangan ragu-ragu untuk ndownload, file-nya kecil-kecil...
------------------------------

Acknowledgement
Pengantar

Bagian Satu terdiri dari:
Bab 1: Sekilas Mengenai Siklus Anggaran

Bab 2: Mengapa Pembelanjaan Pemerintah Menyimpang dari Anggaran

Bagian Dua terdiri dari:
Bab 3: Proses Eksekusi Anggaran

Bab 4: Studi Kasus Inisiatif Masyarakat Sipil untuk Memantau Pelaksanaan Anggaran

Bab 5: Inisiatif Lain yang Berhasil Memonitor Pelaksanaan Anggaran

Bagian Tiga terdiri dari:
Bab 6: Proses Tender

Bab 7: Studi Kasus Inisiatif Masyarakat Sipil yang Berhasil Memantau Tender

Bab 8: Inisiatif Lain yang Berhasil Melakukan Pemantauan Tender Publik

Bagian Empat terdiri dari:
Bab 9: Proses Pengukuran Dampak

Bagian Lima terdiri dari:
Bab 10: Studi Kasus tentang Keberhasilan Program Masyarakat Sipil dalam Mengukur Dampak Anggaran Belanja

Bab 11: Inisiatif Lain Pengukuran Dampak Anggaran yang Berhasil

Bab 12: Proses Pengawasan Audit dan Legislatif

Bab 13: Studi-studi Kasus terhadap Inisiatif Masyarakat Sipil yang Berhasil dalam Audit dan Proses Pengawasan Legislatif

Bab 14: Inisiatif Lain yang Berhasil Memantau Audit dan Legislatif

Bagian Enam terdiri dari:
Bab 15: Kesimpulan dan Saran untuk Memulai Kerja Anggaran

Bagian Tujuh adalah:
Glossary

Penutupnya ada cerita tentang:
Kisah Seorang Ibu
------------------------------

Semoga bermanfaat!...

selanjutnya...

co2, emisi, gas rumah kaca...

Pegiat Pattiro apalagi pemerhati lingkungan pasti sudah akrab dengan kata-kata pada judul di atas.

Ada referensi menarik yang bisa disimak lebih lanjut.

Yang pertama adalah Protokol Kyoto
(silahkan download di sini).

Yang kedua adalah Konvensi Perubahan Iklim
(silahkan download di sini).

Semoga bermanfaat!...

selanjutnya...

Buku "PROMISES TO KEEP" -janji untuk menjaga-

Janji untuk menjaga maksudnya bukan "MENJAGA HATI" seperti lagunya Yovie & Nuno, tapi... Ini Buku Baru dari PATTIRO, oleh Jim Shultz yang diterjemahkan oleh Alfan (melobanget@yahoo.com). Maaf belum di-desain yang lebih bagus.

Berikut EXECUTIVE SUMMARY-nya:

Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya merupakan tanggung jawab pemerintah di seluruh dunia, yang tersusun secara permanen dalam berbagai perjanjian hak azasi manusia. Anggaran Public merupakan sebuah mekanisme untuk mengalokasikan dan memanfaatkan sumber daya. Oleh karena itu, banyak pemimpin pemerintahan mampu atau bahkan gagal dalam memenuhi hak-hak dasar ini. Laporan ini diambil dari konferensi tiga hari di Cuernavaca, Mexico pada bulan Januari 2002, di mana hak azasi manusia internasional dan advokat anggaran masyarakat sipil dibahas secara bersama-sama untuk menguji hubungan kedua bidang tersebut dengan tujuan untuk penguatan aspek ekonomi, sosial dan budaya.


stop.....
-------------------------------------------------------------
Bagi yang berminat...
Versi lengkapnya bisa langsung di- download di sini.

Semoga bermanfaat
Andy MSE
-------------------------------------------------------------

selanjutnya...

Kunker Ibu Direktur PATTIRO

Berikut ini adalah hasil jepretan Kun-Ker nya Ibu Dini Mentari bersama Mas Julius di 3 kota di Jawa Tengah yaitu ke Solo (Lokakarya program Ecosoc) lalu ke Magelang (Program PBET) dan dilanjutkan ke Pekalongan (lokakarya program HiVos).
Foto diambil pada 28/4/2007 lalu.
(klik pada gambar untuk memperbesar)

berpose di Candi Borobudur, bersama Mas ibin

makan malam di warung pecel "yu sri" Simpang Lima Semarang, saat perjalanan ke Pekalongan, bersama bang ciwir dan mas wahid (anggota FORLISMA Magelang)


sayang-nya fotonya saat di Pekalongan waktu makan siang di warung gule kambing-kacang ijo hilang... juga fotonya waktu di Solo waktu makan malam di warung hik alias angkringan lesehan juga hilang...
jadi mohon mangap ehh maaf tidak dapat ditampilin. kalo dah ketemu ntar tak posting-kan...



selanjutnya...

Buku Menghargai Martabat

Buat Referensi:
Ada Buku dari PATTIRO berjudul:

MENGHARGAI MARTABAT
Panduan Analisis Anggaran untuk
Mempromosikan Hak Asasi Manusia


silahkan di-download di sini.

Semoga bermanfaat!...

selanjutnya...

UU No 11 Th 2005

Yang ingin menyimak lagi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005

TENTANG
PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG
HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

silahkan klik di sini.

Semoga bermanfaat!...

selanjutnya...

Raperda Pendidikan dari Gresik

Yang ingin tahu tentang:
Raperda Pendidikan No: 08 HK Th. 2006 (Revisi Setelah Pengambilan Keputusan pasca Public Hearing), silahkan klik di sini.

Semoga bermanfaat!...

selanjutnya...